Postingan

ADAKAH KATARSIS YANG BURUK !

 Jika ada katarsis yang baik pasti ada lawannya yaitu katarsis yang buruk. Katarsis dapat dikatakan buruk jika dilakukan dengan merugikan diri sendiri dan juga orang lain, katarsis juga bisa dikatakan buruk bila dilakukan secara berlebihan, contoh katarsis yang buruk : 1. Berkata kasar. 2. Berteriak di keramaian, di mall, di pasar atau disekolah 3. Mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi dijalan raya. 4. Menangis untuk waktu yang lama. 5. Memukul-mukul benda tertentu. 6. Makan makanan dengan berlebihan. Katarsis buruk yang terus menerus dilakukan bisa membahayakan hidup seseorang, selain itu katarsis yang buruk tidak melegakan emosi tetapi hanya mengalihkan, bahkan tidak sedikit yang akhirnya berujung pada gangguan kecemasan dan depresi.

HARUSKAH KATARSIS ?

 Katarsis berarti mengekspresikan emosi dan juga menuangkan segala isi hati dengan bebas. Dengan kata lain katarsis adalah salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk mengungkapakan emosi yang sedang hadir bergejolak, dimana  katarsis menjadi sarana pelepas ketegangan atau kecemasan yang sedang dirasakan. Setiap orang berbeda cara untuk mengungkapkannya, pengungkapan emosi yang sedang kita rasakan tidak hanya sebatas ungkapan verbal atau tulisan, ada banyak cara contohnya: 1. Bersahabat dengan emosi yang sedang hadir. 2. Berbahagia dengan bersyukur. 3. Bermain musik 4. Berolah Raga 5. Menulis. 6. Mengungkapkan dengan bermain sebagai tokoh yang lain. Tentunya ini harus dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan. Walaupun maksudnya mengekspresikan secara bebas tetap harus menjaga etika dan tidak mengganggu orang lain, yang malah mengundang tetangga emosi ini berakibat menambah masalah. 

KATARSIS

 KATARSIS berasal dari bahasa Yunani Kathoros  yang berarti "pembersihan atau Pensucian "pertama kali diungkapkan oleh para  Pilusuf yunani yang menunjukan pada upaya "pembersihan" atau "pensucian diri" yang merupakan pembaruan  rohani  dan sebagai pelepas ketegangan. Dalam Seni Katarsis dikenal sebagai Kajian karya berdasarkan aspek psikologis, salah satunya katarsis termasuk hal yang krusial untuk dilakukan.Metode pada penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan multidisiplin (psikologi seni dan semiotika). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perspektif lebih obyektif karena seniman sebagai kreator berbanding lurus dengan karya yang disajikan. Elemen visual yang dipilih dan disajikan seniman tersusun berdasarkan kemampuan kreatif menyusun citra visual yang berangkat dari aspek pengalaman yaitu berupa rasa khawatir/kegelisahan atau ketakutan yang mendasarinya dalam berkarya. Karya seni yang terwujud representasi dari dunia psikis seniman

Benarkah Bimbingan dan Konseling bisa dilakukan oleh siapa saja !

 Jawaban judul diatas adalah Benar, bimbingan dan konseling" bisa" dilakukan oleh siapa saja dan bisa pula" tidak" jika bimbingan dan konseling  dianggap sebagi perkerjaan yang mudah dan dapat dilakukan secara amatir saja, seadangkan bila" tidak"  jika bimbingan dan konseling itu dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi yaitu mengikuti filosopi, tujuan, metode, dan asas-asas tertentu. dengan kata lain dilaksanakan secara profesional, salah satu ciri keprofesionalan bimbingan dan konseling adalah bahwa pelayanan itu harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. keahliannya itu diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup lama diperguruan tinggi.

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM TEKNOLOGI INFORMASI

Gambar
 

KESIMPULAN

Gambar
  Cybercounseling merupakan salah satu model pelayanan konseling yang inovatif, dengan memanfaatkan teknologi informasi. Konseling adalah proses komunikasi antara konselor dengan kliennya, dimana proses pemberian informasi objektif dan lengkap. Dengan adanya teknologi informasi proses konseling akan lebih prakatis, mudah dan cepat dengan biaya yang relative lebih murah apabila konseli berada ditempat yang jauh dan terpencil. Namun demikian sumber daya manusianya yaitu konselor dan konseli harus sudah siap dan terampil dalam menggunakan teknologi. Sehingga perlu pelatihan,   penguasaan dan update   teknologi informasi yang terus berkembang.

KEAHLIAN KONSELOR

Gambar
      Secara lebih teknis Hines (2003) juga menawarkan keahlian yang perlu dikuasai oleh seorang calon konselor sekolah yang berkaitan dengan kompetensi teknologi computer dan internet yaitu : 1.       Word Processing/Publikcation Desktop untuk menciptakan dokumen layout menarik. 2.       Menciptakan laporan berkala visual menarik, efektif mengguanakan grafik, informative dan menarik. 3.       Database (dokumentasi siswa) dan spreedshet (table dan grafik). 4.       Presentasi multimedia. 5.       Sumberdaya elektronik dan internet 6.       Membuat, mengirim dan menerima email. 7.       Daftar, mengambil bagian dalam diskusi elektronik. 8.       Mencari, menyaring informasi internet. 9.       Mampu menggunakan search engine. 10.   Mampu ngobrol (chating)